Mappasikarawa
Setelah akad nikah, sang mempelai pria akan dituntun untuk menuju kamar pribadi pengantin guna menemui istri yang telah dipinangnya. Tradisi ini diawali dengan proses mengetuk pintu sebagai bentuk permintaan izin untuk memasuki kamar. Momen pertemuan dari kedua mempelai inilah yang nantinya akan menjadi puncak dari ritual mappasikarawa. Pertama-tama, pasangan mempelai akan melakukan sentuhan pertama dengan status yang sah sebagai suami istri, sentuhan lembut itu dimulai dari area pundak yang menyimbolkan kesetaraan dalam biduk rumah tangga, kemudian diteruskan ke area ubun-ubun, dada, atau perut. Setelah itu, kedua mempelai akan dipakaikan sarung yang telah dijahit dengan maksud agar kehidupan pernikahan mereka senantiasa terjaga. Acara pun dilanjutkan dengan prosesi sungkem kepada pihak orang tua atau orang yang dituakan.
0 komentar:
Posting Komentar